Analisis decline curve pada data produksi pada
dasarnya merupakan suatu teknik history
match antara data rate produksi
dan data waktu yang sebenarnya dengan model yang dibuat secara teoritis
menggunakan type curves atau dengan
program computer. Dengan kata lain decline
curve analysis merupakan suatu cara yang digunakan untuk menganalisis
penurunan produksi dan sekaligus meramalkan keadaan di masa datang dari sumur
minyak dan gas. Model teoritis yang dipilih melalui proses type curves kemudian digunakan untuk memprediksi jumlah volume
minyak atau gas di tempat (oil in place
dan gas in place) dan juga untuk
mengetahui macam-macam sifat dari formasi. Metode ini bukan hanya menemukan
analisis terhadap kurva rate terhadap
waktu, tetapi juga dapat menyediakan data yang cukup akurat dan mendekati bila
dibandingkan dengan transient test
yang merupakan metode konvensional, ditambah lagi metode ini mengurangi biaya
yang harus terbuang saat kehilangan produksi untuk transient test. Decline curve
analysis secara konvensional ini hanya dapat digunakan apabila sejarah
produksi cukup panjang sehingga trend
dari data yang terbentuk dapat diidentifikasi.
Analisis decline curve tidak didasari oleh suatu teori yang fundamental tetapi
diciptakan berdasarkan observasi secara empiris dari kurva yang terbentuk
melalui plot penurunan produksi. Analisis decline
curve diaplikasikan karena observasi secara empiris yang alami dan dapat
digunakan secara khusus untuk suatu lingkup tertentu. Hal yang perlu
diperhatikan ketika menggunakan decline
curve analysis adalah
faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produksi tetap, tidak berubah dan
berlanjut selama waktu peramalan. Faktor-faktor ini meliputi kondisi reservoir maupun kondisi operasional.
Faktor-faktor reservoir yang dapat
mempengaruhi penurunan produksi diantaranya adalah penurunan tekanan, jumlah
sumur produksi, mekanisme pendorong, karakteristik reservoir, perubahan saturasi dan permeabilitas relatif. Sedangkan
faktor-faktor operasional yang dapat berpengaruh terhadap penurunan produksi
diantaranya adalah tekanan separator,
ukuran tubing, workover dan artificial lift. Selama kondisi ini
tidak berubah maka trend atau
kemiringan dari kurva penurunan produksi dapat dianalisis dan dapat diekstrapolasi
untuk meramalkan kinerja sumur di masa datang.
Untuk menganalisa
kurva penurunan produksi, maka pada umumnya digunakan dua set kurva yaitu laju
produksi diplot terhadap waktu atau terhadap produksi kumulatif. Waktu adalah
variabel bebas yang sangat baik untuk meramalkan produksi dan evaluasi ekonomi
karena ekstrapolasi dari grafik laju produksi dan waktu dapat digunakan secara
langsung.
Ada dua periode
yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisa kurva-kurva ini, yaitu :
1. Transient decline
(infinite acting), terjadi ketika
jari-jari pengurasan belum mencapai batas terluar dari reservoir.
2. Depletion decline
(pseudosteady-state), terjadi setelah
jari-jari pengurasan mencapai batas terluar reservoir.
No comments:
Post a Comment