Untuk menyempurnakan dan menutup rongga-rongga yang masih ada
setelah primary cementing, dapat dilakukan squeeze
cementing.
Aplikasi pokok untuk squeeze cementing
antara lain adalah :
1.
Menyempurnakan primary
cementing ataupun untuk perbaikan terhadap hasil penyemenan yang rusak.
2.
Mengurangi water-oil ratio, gas-oil ratio dan water-gas ratio
3.
Menutup kembali zona produksi
yang diperforasi apabila pemboran mengalami kegagalan dalam mendapatkan minyak.
4.
Memperbaiki kebocoran pada pipa
selubung
5.
Menghentikan lost circulation
yang terjadi pada saat pemboran berlangsung
Pertimbangan yang
paling penting dalam operasi squeeze cementing adalah teknik penempatan dan
pembuatan suspensi semen yang akan digunakan.
Squeeze cementing
juga dapat digunakan untuk menurunkan ratio fluida produksi. Volume gas yang
besar memungkinkan untuk terjadinya pengurangan tekanan reservoir lebih cepat,
bersamaan dengan pembentukan harga pemisah yang berlebih pada fasilitas
produksi permukaan oleh volume air yang besar. Bagian perforasi tertentu
mungkin harus ditutup dengan pemompaan suspensi semen, sehingga volume gas dan
air dapat dikurangi dengan penyemenan dibagian atas dan bawah perforasi secara
berurutan
Lost circulation
seringkali dapat diatasi dengan squeeze cementing, dengan catatan proses
penyemenan harus sesuai dengan jenis lost circulation yang terjadi. Ada empat metode squeeze
cementing yang saat ini digunakan, yaitu bradenhead
methods, packer squeeze methods, balanced plug methods, dan dump bailer
methods.
a. Bradenhead Method
Dalam metode ini drill pipe
diturunkan hingga berada tepat diatas perforasi (atau zona) yang akan
mendapatkan squeezed off. Kemudian semen ditempatkan guna menutupi zona
tersebut. Pipe rams lalu ditutup dan diterapkan tekanan hasil perhitungan dari
permukaan guna melakukan squeeze off terhadap perforasi tersebut.
b. Packer Squeeze Method
Pada metode ini retrievable packer
atau retainer packer diturunkan hingga berada tepat diatas zona yang akan di
squeezed off. Retrievable packer, ditempatkan pada pipa bor. Retainer packer
dijalankan dengan wire line dan diset dengan special setting kit. Jika volume total
semen telah di squeezed off, maka semen berlebih harus dipompakan agar kembali
sehingga tidak akan menyemen pipa bor.
c. Hesitation Squeeze
Metode ini secara khusus digunakan
pada zona dengan permeabilitas rendah. Sebuah pipa bor digunakan dalam menempatkan
semen sepanjang zone of interest dan bubur semen dipompa dan dihesitasi.
d. Plugging-back Operation
Operasi ini meliputi penempatan
cemen plug sepanjang zona yang akan di plug off.
Plug semen digunakan untuk :
·
Meninggalkan lower depleted
zones.
·
Plug off atau meninggalkan
seluruh sumur atau sebagian dari sebuah open hole.
·
Memberikan kick of point untuk
operasi side track drilling.
·
Menutup zona lost circulation
pada open hole.
e. Balanced Plug Method
Pada metode ini hanya digunakan pipa
bor. Pre-flush dipompakan sebelum semen dan lalu diikuti oleh fluida pembatas
(spacer).
Prinsipnya adalah menempatkan kolom
semen pada pipa bor yang tingginya harus sama dengan yang terdapat pada
annulus.
No comments:
Post a Comment